Angsle

Sabtu 23 mei 2009, jam 19 malam

Sabtu malam itu udara dingin........,
dan habis jalan-jalan sepanjang siang sampai sore, tidak ada lagi kegiatan di rumah.
Anak-anak lagi asyik nonton DVD dengan film sama yang bisa diputar empat kali berturut-turut
(kesenangan buruk yang harus segera dihilangkan!
Masa Si Wita punya kata-kata mutiara yang diulang-ulang setiap hari,
begini,” Ibu hari ini libur? Adik boleh setel kaset?”
Kalau jawabannya , ” Enggak!” Langsung ngambek,” Aaah...., Adik mau setel kaset!”
Ini nanya apa maksa?!
(Di rumah memang ditegakkan peraturan, Cuma boleh lihat film kalo hari libur! )

Sedangkan saya dan suami saya lagi nonton berita. Dan asal tahu aja berita itu selalu tentang SBY, JK, Budiono, Mega dan Prabowo, kalo tidak ya tentang Antasari atau bola. Bosen banget….
Kasihan kali, lihat saya, tiba-tiba suami saya ngajak keluar,” Yuk, Bu, cari anget-angetan!”

Akhirnya keluarlah kami berempat cari anget-angetan, dan ternyata cari angsle. Biasanya ada tukang angsle yang lewat depan rumah. Tapi entah kenapa hari itu gak lewat.

Tahu gak apa itu angsle?
Angsle itu minuman hangat yang isinya bubur kacang ijo, ketan putih, mutiara, potongan roti tawar dan kacang tanah goreng yang disiram pakai kuah santan. Rasanya manis- gurih. Tapi angsle yang keliling di tempat saya memang enak dan yang penting tidak pakai obat gula. Gula yang dipakai murni gula asli, kuahnya sebelumnya adalah kuah santan tawar yang diaduk dulu dengan gula pasir. Jadi anak-anak boleh makan angsle itu.

Dan kamipun baru pertama kali itu nyoba angsle di warung yang agak jauh dari perumahan. Bermobil kami pergi ke sana. Warung itu kecil, Di situ cuma jual angsle, ronde dan bubur kacang ijo. Letaknya di depan ruko yang malam itu tutup, tapi tanah kosong di sekitarnya agak luas.
Ternyata warung itu cukup penuh. Awalnya kami tidak dapat tempat duduk. Dan memang yang makan selalu silih berganti .

Lama kelamaan tinggal kami berempat. Si Wita sudah mulai bosan, dia hanya nyicipin beberapa sendok dan duduk dengan posisi aneh menghadap ke jalan raya sambil terpekur (cukup aneh mengingat selama ini dia tidak pernah bisa diam, entah ngantuk , entah kenapa…..)
Sejenak suasana jadi hening…

Tiba-tiba terdengar suara alunan lagu….. Olala… lagunya Obbie Messakh…. Dengan nada merana…. Huhuhu…
Saya sebetulnya sangat alergi sama lagu begituan! Tapi suami saya tiba-tiba bilang gini,” Kita ini keluarga bahagia, ya Bu, bisa makan angsle sambil ndengerin lagu Obbie Messakh…..” Kemudian dia menyenandungkan beberapa patah kata dari lagu itu, dan memandang saya dengan sok romantis (hahaha…)
Ohh very touching! Antara geli dan terharu….

Kemudian lagu jadul Ita Purnamasari mengakhiri acara makan angsle malam itu
Cintaku padamu
Takkan berubah
Walau di telan waktu
Biarlah kan kusimpan dalam hati
Cinta yang tulus ini…..

Sederhana ya, buat jadi bahagia….